Monday, October 26, 2015

life lessons

Berikut dua pelajaran hidup yang gue dapat selama beberapa bulan ini.

Be careful of what you wish for
Coba gue daftar hal apa aja yang pernah gue batin:
  • Gue dulu pernah melihat teman gue (A) dan orang yang berurusan dengannya (B), dan gue mikir sesaat "ko A bisa cocok sama si B sih?"
  • Gue udah lelah berurusan sama orang C, and gue ngebatin "duh bisa ga ya nanti gue berurusan sama orang D aja"
  • Temen gue pernah bilang "lu kayanya cocok berurusan sama orang X deh" dan gue ngebatin "hmm orang X menarik juga"
Gue cuma membatin sesaat untuk ketiga hal itu, itu pun di waktu yang berlainan, dan tetiba sekarang gue berurusan sama orang kombinasi B, D, dan X in a worst way imaginable. Gue pengen melambaikan tangan ke alam semesta dan bilang "hellooo, this is not what I asked for! Or at least, not what I have in mind when I wished for it!". Tapi namanya juga alam semesta ya, sering sekali berinisiatif memberi hal yang diinginkan dengan cara di luar kewajaran. Kalau orang bilang mestakung: semesta mendukung, bagi gue sih ini mestakung: semesta menikung. Intinya jangan sembarangan membatin kalau ngga siap dengan hasil yang diberikan. Dan kalau emang ngga siap, paling ngga gue bisa berusaha memahami kenapa semesta memberikan ini bagi gue. Nah hal ini berhubungan dengan pelajaran hidup gue selanjutnya yaitu...

We met for a reason, either you're a blessing or a lesson
Ini statement yang sangat membuat gue terhenyak (halah) saat pertama kali baca di tweet temen gue kira-kira 4 tahun lalu (terima kasih timehop). Ada orang-orang, bisa jadi orang baru atau orang yang gue sudah kenal lama, yang pasti akan memberi pelajaran bagi gue. Semacam jembatan bagi gue untuk menjadi manusia yang lebih baik, gue jadi latihan sabar, make logika, dan belajar mengatur ekspektasi. Kalaupun gue ngga bisa menjadi lebih baik, minimal mata gue terbuka "oh jadi di dunia ada toh orang kaya gini". Trus kapan bisa bedain kalau orangnya itu blessing atau lesson? Simpel aja, gue cukup lihat orangnya berkontribusi positif atau negatif bagi hidup gue. Kalau positif ngga, negatif juga ngga? Ya berarti gue ga cukup dekat dengan orang tersebut untuk menilai. Dan kalau udah tau orang tersebut jadi lesson, harus diapain? Nah ini pertanyaan yang gue belum bisa untuk jawab.. 

So yeah, seiring dengan nambah umur, pelajaran hidup gue pun bertambah. Dan kalau dipikir, konten blog gue juga ikut berubah seiring dengan waktu. Dulu jaman kuliah gue sering banget ngeblog bahkan sampai ke hal-hal ga penting, kemudian setelah lulus mulai jarang ngepost, konten post berganti jadi kebanyakan tentang liburan, hingga sekarang konten blog gue kebanyakan adalah kontemplasi diri (woelah).

Lah kenapa jadi omongin postingan haha.. Pada akhirnya, apapun pelajaran hidup yang gue dapat, semoga gue beneran bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, lebih bersyukur, dan lebih tenang. (heck I'm so restless this late months). I was sad of course, and still am, untuk beberapa keputusan yang gue ambil, tapi semoga gue ngga menyesal. Paling ngga, gue udah bisa menarik hikmah dari yang gue alami. 

Cheers. 

No comments: