Monday, November 8, 2010

Jobless turns into Jobseeker

Hola fellow Jobseeker! Atau jika mengutip film Wall Street: Money Never Sleep, hola fellow "no income, no job, no investment"!! Jumpa lagi dengan saya, Cici, The Jobless Fresh Graduate who turns into Jobseeker :D:D:D sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya mencari kerja, ditambah sedikit tips dan trik untuk mengatasi persaingan keras *lebay* dalam mencari kerja... Siap semua??

Dulu sebelum saya wisuda, saya udah sok idealis. Saya harus dapat kerja sebelum saya lulus!! Jadi saya daftar di dua perusahaan, dan saya gagal dua-duanya. Tapi saya ngga sedih-sedih amat, karena pada akhirnya saya mikir "yaelah TA belom kelar saya udah mikirin kerja duluan". Jadi saya merampungkan TA saya dulu, lalu kembali masuk ke persaingan mencari kerja. Saya ikutan jobfair yang diadain kampus saya, dan apply di beberapa tempat. So far, Alhamdulillah proses-proses yang saya jalani berjalan dengan lancar dan sesuai harapan :)

Okee, sekarang waktunya saya berbagi tips dan trik yang saya rangkum dari pengalaman saya mencari kerja:

Tips tes tertulis:
Da tiga jenis tes tertulis yang pernah saya ikuti: reasoning/aptitude test, technical test, dan IQ test. Sebenernya saya ngga ngerti juga bedanya reasoning dan aptitude, jadi kalau salah tolong koreksi ya. Saya paling suka reasoning test: cepat, gampang, hasilnya pasti. Dan saya ngga suka tes Pauli, tahu kan yang jumlahin angka di kertas segede koran itu?
Untuk tes tertulis, paling saya cuma bisa ngasi tips seperti ini:

  1. Cari latihan soal di internet. Biasanya kan orang-orang kagok kalau disuruh hitung cepet. Jadi yaa latihan aja dulu..
  2. Siapkan alat tulis dengan baik

Hehe, dikit ya tips-nya? Kalau menurut saya sih, tips terbaik adalah: udah kerjain aja ngga pake banyak cingcong. Haha, abis mau gimana lagi? Toh yang diukur kemampuan basic ini, mau latihan juga ngga gitu ngaruh... Jadi yaa kerjain saja tidak usah banyak berpikir.

Tips FGD:
Nah saya ngga bisa banyak ngasi tips disini, I don't like FGD, really.. Haha, saya cerita sedikit rahasia FGD aja yaa, yang saya pelajari waktu kuliah *oke kan kuliah saya? hehe*..

Seperti yang kita tahu, dalam FGD sering kali ada studi kasus mengurutkan prioritas. Untuk studi kasus macam ini, pasti ada dua kolom, pilihan individu dan pilihan kelompok. Tapi yang kita ngga tahu, untuk beberapa studi kasus, ternyata ada urutan pilihan yang benar. Jadi pada akhirnya, ketiga urutan pilihan ini akan dibandingkan... Misal: pilihan individu lebih mendekati benar daripada pilihan kelompok, berarti pola pikir kita udah bagus, tapi kita ngga bisa membawa kelompok ke jalan yang benar, yang berarti kita ngga punya power untuk mempengaruhi kelompok. Mana yang lebih baik, pola pikir benar vs kemampuan mempengaruhi sih saya kurang tahu juga, hehe..

Tips interview:
Nah, ini yang susah. How to impress the interviewer within 30-45 minutes? How to make ourselves stand out among hundred jobseekers?*lebay lagi*. Gini kira-kira tipsnya:

  1. Datang tepat waktu, kalau bisa sih setengah jam sebelum waktu kita interview. Mana tahu kan yang interview sebelum kita selesai lebih cepat?
  2. Pakai pakian yang sopan dan rapi. Ngga perlu lebay pake setelan jas lengkap *kecuali untuk acara yang telah kita ketahui bersifat super formal, seperti assessment day*
  3. Sebelum mulai interview, terapkan 3S: senyum, salam, sapa, dengan cara profesional tentunya. Kalau saya biasanya sih dengan: "selamat pagi/siang/sore", berjabat tangan, "boleh saya duduk?".
  4. Tiap interview, akan selalu ditanyakan: ceritakan sedikit mengenai diri anda. Jawab aja nama, pengalaman kerja, dan sedikit mengenai kompetensi yang kita punya. Ngga usah cerita asal dari mana, lahir dimana, dll yang sifatnya pribadi. Intinya, jawab dengan pengalaman profesional kita,
  5. Jika interview akan dilakukan in English, hmm ini sih tiada jalan selain latihan berbahasa Inggris. Perbaiki pronounciation, tambah vocabulary yang berkaitan dengan pekerjaan. Gunakan bahasa Inggris yang bersifat profesional, jangan pake slang.
  6. Jika interview dilakukan untuk mengetahui kemampuan teknis, ngga ada salahnya belajar sedikit mengenai kemampuan teknis yang kita punya. Yah itung-itung me-review lah. Kalau kata temen saya, teknis tuh pilihannya cuma dua: entah basic banget yang kita pasti tau, atau expert banget yang kita emang pasti ngga tau. Jadi yaa cukup belajar yang basic aja.
  7. PENTING! Percaya diri alias PD. Duduk tegak, buat kontak mata, dan jawab pertanyaan dengan lugas dan lancar. Kalau ada pertanyaan yang bikin bingung, ngga usah malu buat nanya maksud pertanyaan tersebut. Dan mending kita diem mikir dulu sebelum jawab, daripada langsung jawab tapi jawabnya ngaco.
  8. PENTING DUA! Tunjukkan minat, beneran. Saya pernah interview tapi saya beneran ngga punya minat di bidang itu, dan akibatnya saya ngga diterima *btw saya sengaja nunjukin saya ngga punya minat, soalnya posisi yang saya lamar ternyata beda dengan yang saya harapkan, hehe*. Gimana cara nunjukin minat? Gampang. Cari info sebanyak-banyaknya tentang perusahaan, dan jawab dengan lugas kenapa kita cocok di posisi itu.
  9. PENTING TIGA!! Siapkan rencana jangka panjang kita. Kan sering tuh ada pertanyaan: mau jadi apa nanti? apa rencana jangka panjang? Nah kita udah harus tahu kita mau apa. Misal saya: saya akan jadi project manager bersertifikat PMP *amiiin*. Jangan jawab mengawang macam "jadi wanita karir/profesional". Detailkan lagi, tapi jangan terlalu detail...
  10. Biasanya selesai interview, orang yang mewawancarai kita akan menyilakan kita untuk bertanya. Selalu siapkan pertanyaan, ini kesempatan kita buat tahu lebih jauh tentang posisi yang kita lamar. Tapi yaa pertanyaannya yang bener, jangan main nanya gaji...
Hmm kayanya segitu dulu deh tips dari saya. Semoga bermanfaat, syukur-syukur ada yang terbantu oleh tips dari saya. Sukses bagi kita, para jobseeker!:D

No comments: