Saturday, November 30, 2013

menjaga teman

Dari kaderisasi di SMA sampai kuliah, kalimat yang selalu gue dengar adalah "jagain temannya!". Pertama kali gue dengar ini, gue mikir "lah emang kita bodyguard". Tapi akhirnya gue sadar bahwa maksud jaga di sini bukan jaga ala bodyguard, tapi menjaga ikatan gue dengan teman lo. Dalam artian mulai dari peduli sama keadaan teman gue, saling mengingatkan dan mendukung, sampai sekedar memastikan teman gue ada di track yang benar.

Gue bersyukur sekali sudah mendapatkan pelajaran tersebut, dan gue merasakan sendiri manfaatnya bagi diri gue. Menurut gue, karakter orang yang benar-benar peduli sama temannya hanya akan muncul di suasana tertentu, yang dimana suasana tersebut justru benar-benar simpel. Semua orang tau lah untuk menolong/menjaga/peduli teman yang dalam kesulitan, tapi berapa orang yang ingat untuk menjaga teman yang ngga lagi dalam kesulitan?

Contoh kecil:

Lokasi: gerbang belakang kampus
Suasana: jam 8 malam, hujan gerimis, beres kerjain tugas kelompok dan mau pulang. Gue satu-satunya cewe di situ.
Dialog antara temen gue (katakanlah A) dan gue :
A: ci lo pulang gimana?
Gue: angkot aja sih kayanya masih ada
A: bareng gue aja deh (dia bawa motor, dan bahkan arah pulangnya beda dengan gue)
Gue: wah ngga usah deh, lagian di jalan gue mampir beli makan dulu
A: yaudah gue tungguin deh sampai lo dapet angkot

Contoh lain ya..

Lokasi: gerbang samping kantor
Suasana: jam 8 malam, hujan gerimis, abis presentasi dan mau pulang. Gue satu-satunya cewe di situ (gue juga heran kenapa gue ada di situasi yang sama percisss kaya contoh sebelum ini)
Dialog antara temen gue (katakanlah B) dan gue:
B: ci pulangnya gimana?
Gue: naik kereta sih, paling ke stasiun dulu
B: stasiun mana? ke stasiun naik apa?
Gue: mm Gondangdia kali ya.. naksi aja deh udah malem sih
B: (tetiba lari nyetop taksi, buka pintu depan) "pak, ke stasiun Gondangdia ya" (buka pintu belakang) "oke ati-ati ya ci"
Gue: omg makasiih!! (terharu)

Dari contoh tersebut, sebenarnya gue ngga berharap diantar, ditemenin, atau bahkan ditanya, gue juga mampu pulang sendiri, tapi teman gue inisiatif peduli sama keadaan gue. How beautiful is that? Itu, saudara-sudara, yang gue maksud dengan "menjaga teman yang ngga lagi dalam kesulitan".

Tapi pada akhirnya "jagain teman" pada akhirnya hanya akan berlaku bagi orang yang gue, atau lo, anggap teman. Atau minimal, orang yang lo berikan respek, jadi bukan sekedar rekan, partner, atau teman kerja. Jadi kalau ada orang yang memperlakukan orang lain dengan seenaknya, ngga peduli, dll, bisa jadi orang tersebut yang ngga peka, atau orang tersebut ngga menganggap orang lain itu sebagai temannya. Simple as that..

heck, gue ngoceh panjang lebar tapi apa iya gue udah jadi teman yang bener? hahah, you guys certainly know better than I do..

No comments: