Sunday, October 21, 2012

How lucky can one girl be?

Biasanya gue nyanyi lagu ini waktu abis jalan sama crush, sambil guling-guling happy di tempat tidur kosan :P sekarang, gue nyanyi karena sebab yang lebih berkualitas: bersyukur, bersyukur, dan bersyukur.

Gue ngga tau kenapa, tapi perjalanan hidup gue tuh muluuus banget. Dipikir-pikir I've never found a problem that I cannot stand. Bener ada masa-masa dimana gue stres berat, tapi gue hidup-hidup aja sampai sekarang, masih waras ngga hilang akal. Berapa banyak ada orang yang jadi gila karena masalah? 

Selain itu, di saat-saat wisuda seperti ini bikin gue bersyukur sekali akan lingkungan kampus gue. ITB gitu, yang katanya institut terbaik bangsa (actually I'm not sure with this claim). Teknik Industri pula, yang katanya jurusan favorit (never seen the actual number of student acceptance ratio). Di luar gengsi yang sebenarnya agak kurang penting itu, gue mendapatkan dosen-dosen yang baik, plus pelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan minat gue. Bahkan gue sekarang kangen pengen belajar statistik dan OR lagi. Sumpah kalau ada les OR, gue mau deh ikutan. Berapa banyak orang yang kuliah ngga sesuai dengan minat, hanya jadi zombie sampai lulus?

Hal lain adalah urusan pekerjaan. Perjalanan kerja gue mulus-mulus aja. Sejak lulus, I always get a respectable job at a highly respectable company. Hubungan gue dengan orang-orang di semua tempat kerja gue juga baik-baik aja, gue ngga pernah mengalami drama kantor atau apapun lah itu namanya. Tau kan, sirik-sirikan, tikam-tikaman, ngomong di belakang, you named itGue bisa berteman dekat dengan beberapa, kagum dengan beberapa yang lain, even some can be people whom I can look up toThink it has something to do with: (1) Latar belakang yang mirip dengan orang-orang di tempat kerja pertama (we are mostly engineers yoo!) (2) Latar belakang yang sama dengan orang-orang di tempat kerja kedua (yep almost all of us came from my major). Gue bahkan bisa dengan bangga bilang: I love my job! Gue suka yang gue kerjain, gue bener-bener merasa tertantang dan berkembang dengan pekerjaan gue. Lagi, berapa banyak orang hanya jadi zombie di tempat kerja?

Sekarang, gue udah di tempat kerja yang baru, another respectable job at a respectable company. Sebenarnya gue ngga ngotot banget harus kerja disini. In fact, doa gue dulu adalah: "semoga bisa dapet S2, yah kalau ngga dapet semoga bisa kerja disini deh." (oke gue tawar menawar dengan Tuhan, but most of us do it right?:P). Kebetulan tawaran kerja disini datang duluan daripada S2, so yaah gue ambil pekerjaan ini. Tempat kerja sekarang beda banget dengan apa yang pernah gue rasakan dari tempat kerja sebelumnya: super hierarchical, ada sistem absen (there goes my 9/10 am-7/8 pm routine), orang-orang datang dari segala jenis latar belakang, dan bidang pekerjaan yang benar-benar baru bagi gue. Yes I worried a bit, but the truth is I'm excited. Dengan perbedaan yang sangat jauh, gue merasa gue akan bisa belajar banyak hal dari itu. Berapa banyak orang yang takut dengan lingkungan baru, bukannya excited?

The most important part is the role of my family and friends. Berapa banyak orang yang sama sekali ngga punya teman dekat bahkan keluarga? They keep my sanity. They push me so I can be where I am now yet they keep me still in my place. Kira-kira tuh kaya gini "eh hidup lo harus maju dan berkembang, sini kita maju sama-sama, cuma lo jangan melenceng kemana-mana dan inget posisi lo!". Beryukurlah gue punya orang-orang dekat yang ngga cuma bisa diajak haha hihi, tapi beneran ngasi value dalam hidup..

So how lucky can one girl be? Unmeasurable I guess.. Terima kasih ya Allah untuk yang semuanya, dan yang ini tulus ngga pake tawar menawar :)

No comments: