Monday, May 9, 2011

it was a good day

Hari ini saya menemani Aditya DN, alias Adit, alias Ditskai, alias Pepi Fernando muter-muter di Jakarta. Rute yang ditempuh lumayan juga: ps.Minggu - Menteng - Cideng - bandara - sekitar Monas - ps.Minggu. Di sekitar Monas, kami melancong ke Museum Nasional dan makan eskrim Ragusa. Gahul bukan?

Singkat kata, berikut fakta dan hikmah yang saya dapatkan dari perjalanan tadi:
  1. KTT Asean membuat jalan tol Sedyatmo menjadi sangat meriah dengan banyaknya umbul-umbul, banner, reklame, baliho, dll ucapan selamat datang. Pikiran saya adalah, segala kemeriahan ini agak berlebihan, karena toh sepanjang perjalanan para delegasi ASEAN itu pastilah tidur, main twitter, atau bengong *itu lo aja kali*
  2. Kalau mata saya tak silap, ada film bioskop berjudul Pocong Mandi Goyang Pinggul. Ini yang saya sebut JUARA.
  3. Yayasan Satu Hati benar-benar harus mengakuisisi Ragusa. Enaknya sampai ke ubun-ubun, jauh mengalahkan rasa eskrim Seleksi rasa Dua Orang Belanda *terjemahan kampung macam apa ini?*
  4. Di Ragusa saya melihat orang mirip nak Bobby, dengan potongan rambut, kacamata, sampai tatapan tajam mendayu yang persis sama. Yang mencegah saya melambai riang dan berseru "Bob! Masa depan gimana nih??" hanyalah pakaian gaul yang ia kenakan. Bobby yang saya kenal tidak segaul itu. Wajah Bobby agak merakyat tampaknya.
  5. Museum Gajah adalah museum dengan display terbaik se-ibukota. Urutan kedua ditempati oleh museum Bank Indonesia. Urutan ketiga mungkin ditempati museum yang akan menjadi destinasi kami selanjutnya.  
  6. Bahwa pacaran ke museum itu menyenangkan, karena murah, menambah pengetahuan, spot foto yang bagus, dan sepi. Bukan bermaksud apa-apa cari tempat sepi, tapi coba aja pacaran ke pasar.
  7. Pantas anak muda yang main ke Monas badannya kurus semua. Ternyata kekurusan badan itu dimanfaatkan untuk nyelip di pagar Monas. Lain kali saya harus coba nyelip disana! (saya emang hobi manfaatin badan kurus saya buat nyelip sana-sini. bukan berarti saya senang punya badan kurus)
  8. Terinspirasi Roxy: di hari tua saya mau usaha lahan parkir motor aja. Modal kolong jembatan, bayar preman, duit pun mengalir.
  9. Ironi: dari semua mall yang saya lewati hari ini, di belakangnya pasti ada pemukiman kumuh. Bingung saya mau komentar apalagi.
  10. Dari 8 jam perjalanan hari ini, 3 jam habis di jalan. TIGA JAM!! Itu pun tanpa macet. Saya rasa penduduk Jakarta seharusnya tinggal di karavan, hidup di jalan sekalian biar ngga rugi tua di jalan.
Oh ini ada oleh-oleh dari museum Gajah:
tidak kalah eksotis dengan arca-arca itu
Sekian yang bisa saya tuliskan. Intinya, walaupun badan saya jadi pegel-pegel dari ujung kaki ke ujung tangan (kaki pegel krn lama duduk di mobil, maklum kaki saya kepanjangan. tangan pegel krn wallahu'alam), saya senang. Adit mungkin juga senang. It was a good day after all.