Monday, May 31, 2010

buat apa nolong palestina, toh negara sendiri masih susah??

HELLOOOO PEOPLE!! Bayangin deh yaaa, lo jadi orang susah. dan lo punya tetangga yang hidupnya lebih susah. Lo biarin aja gitu?? Lo cuekin, lo ngga akan tolongin??? Atau lo cuma mau nolong, kalo tuh orang sama-sama satu suku atau satu agama? Lo ngga mau nolong kali ya, kalo yang lebih susah beda ras sama lo...

Sumpah gue kesel dan kecewa banget banget banget baca komentar-komentar shallow orang-orang di sini. Ini bukan urusan "gue juga susah, jadi urus urusan lo sendiri!!" tapi urusan KEMANUSIAAN. Ngga perlu bawa-bawa politik Indonesia bebas aktif dulu deh. Dari sisi moral aja udah ketauan kalo masih banyak orang yang ngga punya jiwa penolong. Emang nolong mesti dalam satu negara aja? Like you're always ready to help people around you, like you have done enough to your country, like you always involved in humanitarian mission here in Indonesia... 

In fact, you don't even have enough care and sympathy. We, most of Indonesian, are sick people... Kita ngomong panjang lebar tentang toleransi, tolong menolong, gotong royong. Gue baru tau sekarang kalo itu hanya berlaku di Indonesia. Ngga perlu dibawa ke luar. Biarin aja orang ngurus diri sendiri. What a shame...

Friday, May 28, 2010

Jagalah Kesehatan Anda

Sakit tuh ngga enak, sumpah. Apalagi kalo sakitnya nyusahin macem diare. Nyusahin karena gue harus bolak-balik ke WC, ngga peduli badan gue lemes atau ngga. Nyusahin karena gue harus bolak-balik minum, dan berasa percuma minum karena gue langsung ke WC buat ngeluarin. Euuh...

Jadi ceritanya minggu lalu gue sakit. Beneran SAKIT, ngga cuma pilek, pusing/maag/alergi/penyakit-penyakit kambuhan gue yang lain (oh oke gue akui gue emang penyakitan). Tepatnya dari hari Senin, gue diare. Diarenya ngga gitu parah sih, paling ngga (sorisorisori, tidak bermaksud jorok ko) si feses masi ngga cair, dan gue juga ngga lemes. Walau gue sempet muntah-muntah, tapi yaa gue masi bisa beraktivitas lah.

Hari Rabu abis ujian, diare kembali lagi. Kali ini lebih parah, fesesnya bener-bener cair (euuwww...). Panik lah gue. Gue tenggak air minum banyak-banyak, tapi seperti yang gue sebutkan di atas, tiap abis minum gue pasti selalu diare lagi. Badan lemes, muka pucet, ngga bisa makan banyak. Kondisi gue naas banget deh.

Hari Kamis pagi, baru buka mata dari tidur, gue langsung ke WC. Badan tambah ngga enak, kepala pusing, dan perut gue mules ngga jelas. Saking stresnya, gue sampai nangis-nangis dooong nelpon nyokap. Siang itu juga gue langsung ke klinik, dan tau apa? Gue disodorin segelas penuh ORALIT. Gue pun dikasi obat maag dan segepok oralit. Dan sore itu juga, nyokap gue ke Bandung. Akhirnya ada yang merawat gue disini (maklum gue kan anak kosan). Dan besoknya, si Oralit menunjukkan keampuhannya. Gue berhenti diare saudara-saudara! All hail Oralit!!

Bentar, kenapa ko gue dikasih obat maag? Karena ternyata diare gue itu muncul karena MAAG. Yap maag, penyakit kronis yang gue idap ini emang biang kerok. Tapi ko maag kali ini efeknya sampai segitunya sih? Setelah gue menganalisis apa yang gue makan dan pola makan gue sebelum hari Senin, penyebab gue sakt adalah:
"pola makan ngga teratur selama 3 hari: sarapan jam 10, makan siang jam 3, makan malam jam 10, ditunjang dengan makan makanan basi di hari Minggu"

Nah, sekali ini gue ngaku kalo gue BEGO. BEGO BANGET, malah. Gue udah tau punya maag, badan juga rentan penyakit, tapi bisa-bisanya gue bertingkah kaya gitu Ngga tau diri!

Tapi ngga apa. Gue berasa dapet tamparan keras (lebay ya, tapi beneran lo) buat mengingatkan kalo gue harus menjaga kesehatan gue sendiri. Jangan pernah main-main sama tubuh lo. Waktu sehat, bisa deh seenaknya. Tapi waktu sakit, gue bisa apa? Tidur aja ngga enak, apalagi ngerjain TA atau belajar buat ujian? Semua urusan jadi terbengkalai. Nyokap gue repot datang ke Bandung, gue juga repot harus ke klinik. Sakit cuma bikin repot.

Jadi teman-teman, jagalah kesehatanmu, sayangilah tubuh anda... Oh gimana cara sayangnya? Gampang. Kenalin aja tubuh kalian sendiri. Cuma lo yang tau (dan Allah tentunya) apa yang terbaik buat tubuh kalian. Jadi tetapkan aja apa yang harus kalian lakuin untuk menjaga kesehatan sendiri. Contoh: sekarang gue ngga mau sarapan lebih dari jam 8, makan siang lebih dari jam 2, dan makan malam lebih dari jam 9. Gampang kan?
 
Once again, take really good care of your health, since it's one of the most precious assets in life...


Friday, May 14, 2010

"gue ini mayoritas loh.." terusss??

Kalo dipikir-pikir, gue ini termasuk yang mayoritas:
agama mayoritas tau lah yaa
suku mayoritas yah walaupun dikit banget orang campuran padang-melayu-bugis, tapi tiga suku ini pun termasuk yang mayoritas.
ras mayoritas gue kan orang mongoloid-melayu tulen
cara pandang juga masih mayoritas gue ini cenderung konservatif
di kampus pun gue masih mayoritas otak ngga istimewa tapi juga ngga bego-bego banget

Selama ini gue ngga tau gimana rasanya jadi mayoritas. Hidup gue ya gini-gini aja. Bahkan gue sempet mikir "yaelah, apa bedanya coba mayoritas dan minoritas? ribut amat sih orang-orang". Mungkin karena gue selalu ada di lingkungan yang tenang kali ya, jadi ngga pernah melihat perlakuan aneh-aneh ke minoritas. Makanya gue ngerasa nyaman-nyaman aja. Bahkan saking nyamannya, gue jadi ngerasa biasa-biasa aja. Alhamdulillah sih.  

Baiklah, gimana kalo dibalik. Bayangin suatu saat gue harus kuliah dan menetap bertahun-tahun di Eropa sana. Dan tiba-tiba gue jadi minoritas: agama, ras, cara pandang, suku, bahkan mungkin gue jadi yang paling bego di kelas . Gue masi bisa ngerasa nyaman kah? Walaupun gue ngga dapet perlakuan aneh-aneh, tapi pasti ada waktu sedikiiit aja dimana gue ngerasa berbeda.
  
Nah, bayangin gue jadi minoritas di Indonesia. Gue susah buat bangun rumah ibadah, padahal surat, izin, dll udah lengkap. Gue dikomentarin sinis begitu gue sukses, dengan kata-kata semacam "ko dia yang maju, kan gue yang pribumi". Gue nyari pacar pun susah, pilihannya terbatas. Gue dipersulit bikin KTP/surat lain. Gue dikejar-kejar massa pas kerusuhan, digebukin, atau malah diperkosa. Innalillahi...

Padahal kalo dipikir-pikir, mereka didiskriminasi bukan karena suku/ras/agama yang mereka punya. Mungkin diskriminasi itu terjadi hanya karena mereka minoritas. Sesimpel itu. Lihat aja di Eropa sana, misal susah bangun masjid, atau curiga sama orang bertampang timur tengah, atau ada rencana juga buat mengusir imigran-imigran karena mengambil lapangan kerja yang mestinya bisa diambil penduduk asli.

Kalo gue mikir-mikir lagi, apa sih bedanya mayoritas dan minoritas. Toh hidup di dunia yang sama, napas dengan udara yang sama, intinya sama-sama manusia. Kebetulan aja lahir dengan suku dan ras yang beda, milih agama yang beda, dan punya pola pikir yang beda. Cuma itu. Ngga perlu ada pembedaan mayoritas-minoritas. Apa gunanya? Apalagi kalo ada mayoritas yang sombong, dan ada minoritas yang cari perhatian. Ke laut aja ini sih.

Intinya, gue heran bisa-bisanya kita, bangsa yang punya lebih dari 500 suku, 5 agama resmi, dan  entah berapa ras, sampai mengenal istilah mayoritas-minoritas. Ckck, terus aja ada pengkotakan bodoh macam begitu...

Tuesday, May 4, 2010

penyemangat di kala sibuk tugas 2

Allah. There is no god but He,-the Living, the Self-subsisting, Supporter of all.
No slumber can seize Him nor sleep.
His are all things in the heavens and on earth.
Who is thee can intercede in His presence except as He permitteth?
He knoweth what (appeareth to His creatures as) before or after or behind them.
Nor shall they compass aught of His knowledge except as He willeth.
His Throne doth extend over the heavens and the earth, and He feeleth no fatigue in guarding and preserving them.
For He is the Most High, the Supreme (in glory).


Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka,
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.



ini ayat Qursi kawan, Al-Baqarah ayat 255... dan lagi-lagi, I'M ON FIRE BEIB!!!

penyemangat di kala sibuk tugas

Semangat gue langsung bangkit, berkobar, dan menyala-nyala begitu mendengar lagu ini:


I'M ON FIRE beib!!!

Oh just so you know, here's the full lyrics of Gaudeamus Igitur with translation:
Gaudeamus igitur,
Juvenes dum sumus;
Post icundum iuventutem,
Post molestam senectutem
Nos habebit humus.
Let us therefore rejoice,
While we are young;
After our youth,
After a troublesome old age
The ground will hold us.
Vita nostra brevis est,
Brevi finietur;
Venit mors velociter,
Rapit nos atrociter;
Nemini parcetur.
Our life is brief,
It will shortly end;
Death comes quickly,
Cruelly snatches us;
No-one is spared.
Ubi sint qui ante nos
In mundo fuere?
Vadite ad superos,
Transite in inferos
Hos si vis videre.
Where are those who before us
Existed in the world?
You may go up to the gods,
You may cross into the underworld
If you wish to see them.
Vivat academia,
Vivant professores,
Vivat membrum quodlibet,
Vivat membra quaelibet;
Semper sint in flore!
Long live the university,
Long live the teachers,
Long live each male student,
Long live each female student;
May they always flourish!
Vivat et republica
Et qui illam regit.
Vivat nostra civitas,
Maecenatum caritas
Quae nos hic protegit.
Long live the state
And those who rule it.
Long live our city,
And the charity of benefactors
Which protects us here.
Vivant omnes virgines,
Faciles, formosae!
Vivant et mulieres,
Tenerae, amabiles,
Bonae, laboriosae.
Long live all young women,
Easy and beautiful!
Long live wives as well,
Tender, loveable,
Honest, hardworking.
Pereat tristitia,
Pereant osores.
Pereat diabolus,
Quivis antiburschius
Atque irrisores!
Perish sadness,
Perish haters.
Perish the devil,
Whoever is against the student fraternity,
As well those who mock us!
Quis confluxus hodie
Academicorum?
E longinquo convenerunt,
Protinusque successerunt
In commune forum.
Who has gathered now
Of the university?
They gather from long distances,
Immediately joining
Our common forum.
Vivat nostra societas,
Vivant studiosi!
Crescat una veritas,
Floreat fraternitas,
Patriae prosperitas.
Long live our fellowship,
Long live the studious!
May truth and honesty thrive,
Flourish with our fraternity,
And our homeland be prosperous.
Alma Mater floreat,
Quae nos educavit;
Caros et commilitones,
Dissitas in regiones
Sparsos, congregavit.
May our Alma Mater thrive,
That which educated us;
Dear ones and comrades,
Who we let scatter afar,
Let us assemble.

source:here

Hmm, setau gue cuma bait pertama yang biasa dinyanyiin. And I wonder, will they sing "long live all the young women" part on my graduation day?? hehe..

Sunday, May 2, 2010

denger terus sampai mabok

Gue lagi suka lagu ini:


dan ini:



enak-enak kan lagunya? obviously my current mood is... hmm.. happy? excited? blushing?*blushing is not a mood, you pathetic girl* or, hmm, indescribable mood which apparently related to so-called crush? *prikitiwww* yaya, whatever lah ya.. mari kita bernyanyi lagi... :)